Residensi Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) Tahun 2022

Residensi Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) Tahun 2022 dengan tema “Sustainable Living”

Dalam rangkaian acara pendukungan pelaksanaan Ministrial Meeting bidang kebudayaan Presidensi G-20 Indonesia, Nursalim Saputra selaku mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultus Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako (UNTAD) berkesempatkan menjadi bagian dari kegiatan tersebut melalui program Direktur Jenderal Kebudayaan yaitu Residensi Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) Tahun 2022 dengan tema “Sustainable Living” yang berlangsung di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2022 dan berakhir pada 13 September 2022. Proses pendaftar/seleksi residensi KBKM 2022 dilakukan secara daring melalui plafrom zoom meeting dengan teknis interview hingga menetapkan peserta yang terdiri dari 36 orang alumi KBKM tahun 2019-2021 (terbagi atas 15 provinsi), pemuda daya desa yang berasal dari 6 desa tujuan, peserta luar negeri yang berasal dari anggota G-20, serta perangkat desa UPT dan pihak swasta yang bergerak dalam teknologi dan kebudayaan.

Adapun Lokus KBKM 2022 berada di enam desa di Kecamatan Borobudur. Desa tersebut di antarannya: (1) Desa Kebonsari yang memiliki potensi kerajinan bambu; (2) Desa Giri Tengah yang memiliki potensi pertanian seperti ketela dan perkebunan seperti cengkeh; (3) Desa Karanganyar yang memiliki potensi pengetahuan teknik membuat gerabah; (4) Desa Bumiharjo yang memiliki kekayaan pengetahuan dolanan anak tradisional; (5) Desa Sambeng yang memiliki potensi pengetahuan mengoleh emping telo; (6) Desa Tuksongo yang memiliki situs Dipan yang dapat menjadi penarik perhatian wisatawan selain candi Borobudur.

“Pada Residensi KBKM 2022 ini, Saya diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ada di desa Karanganyar yaitu gerabah dengan Inovasi Paket Do It Yourself (DIY) Gerabah Lukis. Bahkan saya bersama tim juga mengeksplor potensi lain seperti membuat Peta Potensi Desa berbasis Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK), Travel Pattren, membuat video documenter singkat tentang satu dusun yang dinamai klipoh, dan membuat alih wahana Folklore ke bentuk motif hias sebagai identias desa.” Ujar Nursalim. Nursalim juga menegaskan bahwa Output yang diharapkan pada Residensi ini, bagaiamana peserta KBKM menjadi lebih inovatif dan kuat dalam membentuk kelompok usaha yang terintegrasi. Bahkan menjadi basis ekonomi budaya dalam mendukung pemajuan kebudayaan dan industri kreatif, serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sektor pedesaan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *